MIE INSTAN
Hay para Bujang.
sebetulnya saya ngak mau bahas ini, karna makanan ini adalah teman yang tidak pernah menghianati kita kala duka.
kalian sudah tau lah, makanan sejati para bujang terutama yang nge-kost sendirian
kuy lah, kita kupas sampe bumbu-bumbunya.
Mengonsumsi mie instan tentu bukan hal asing lagi bagi
sebagian besar masyarakat. Berkat rasanya yang enak, mudah disajikan, dan harga
yang terjangkau, makanan cepat saji ini menjadi menu favorit.
Mie instan biasa dijual dalam bentuk kering yang
dilengkapi dengan bumbu berbentuk bubuk dan minyak dalam kemasan terpisah. Cara
memasak mie instan adalah merebusnya dengan air mendidih atau ada sebagian yang
cukup dengan direndam air panas. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat
bahaya mie instan di balik kenikmatannya?
Bukan Sumber Nutrisi yang Baik
Proses pembuatan mie instan dimulai dengan mencampur
bahan-bahan garam, pati, dan bumbu-bumbu lain dengan tepung. Adonan
tersebut kemudian diaduk, lalu dimasukkan ke cetakan. Setelah menjadi bentuk
yang diinginkan, mie dikukus dan dikeringkan dengan proses menggoreng atau
pengeringan dengan udara panas.
Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat
lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein,
serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, mie instan yang disajikan dengan kaldu
instan biasanya memiliki kandungan garam atau sodium yang tinggi. Satu kemasan
mie instan bisa mengandung sekitar 2.700 mg sodium, padahal asupan sodium yang
disarankan per hari tidak lebih dari 2.000-2.400 mg (setara 5-6 gram garam).
Penggunaan MSG
(monosodium glutamate) yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan
menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan. MSG dapat
memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung
berdebar, dan sakit kepala.
Kandungan sodium yang tinggi dan MSG dari mie instan
disarankan untuk dihindari oleh penderita hipertensi, pengguna obat diuretik,
dan pengguna beberapa jenis obat anti-depressan serta penderita gagal jantung kongestif. Mie instan diduga dapat
meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit seperti diabetes, stroke dan
penyakit jantung.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya
mie instan adalah kemasannya. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang
menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA).
BPA dapat mengganggu cara hormon bekerja, terutama estrogen.
Meminimalisasi Efek Mie Instan
Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang
tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi
kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan.
Sebagai upaya menyeimbangkan gizi pada sajian mie
instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam,
jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya. Jika
mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena
bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam.
Jika Anda mengonsumsi mie instan secara teratur,
pertimbangkan untuk segera menguranginya. Perbanyak konsumsi makanan dengan
kandungan nutrisi seimbang, dilengkapi dengan pola hidup sehat seperti tidak
merokok dan olahraga secara teratur.
No comments:
Post a Comment